Resep Serimping Khas Pekalongan!

Tumis serimping khas Pekalongan adalah salah satu masakan terfavorit saya dari Pekalongan, di antara bejibun masakan kufur nikmat lainnya. Memang gak ada yang bisa mengalahkan makanan kampung halaman (orang tua).

Serimping paling enak tak lain dan tak bukan adalah buatan almarhumah nenek saya, alias ibunya bapak saya. Kalau lagi di Pekalongan, atau kalau beliau berkunjung ke Bandung, menu ini wajib ada!

Setelah 3 Lebaran gak pulang-pulang (curhat), rasanya kangen banget sama masakan kampung halaman, terutama serimping ini. Kenapa? Karena serimping alias scallop (nana bekennya) selalu melambai-lambai dari freezer bagian seafood di supermarket. Tapi apa boleh buat terkendala bumbu masak yang sulit dicari dan penyakit malas, rasa rindu hanya bisa diungkapkan lewat keluhan tanpa solusi.

Sebetulnya sudah sejak tahun lalu saya minta ke Ibu dan tante, resep serimping Pekalongan ini. Hanya saja daftar bumbu dapurnya sungguh bikin jiper, gak pernah kukenal sebelumnya. Ada satu bumbu yang gak ketemu (mungkin ada tapi karena gak tahu bahasa Enggresnya, gagal), tapi sata putuskan untuk coba bikin.

Alhamdulillah berhasil! Meski saya harus mengalah sama si kecil gak pake cabe pedes.

Resep nomor 1 untuk bikin serimping tumis ini adalah: sabar berdiri di dapur, karena numisnya lama banget coyyy.

Resep berikutnya adalah…

Bahan-bahan:

  • 350 gram serimping kecil
  • 1.5 liter air untuk merebus
  • 3 sendok minyak goreng untuk menumis
  • 4 lembar daun salam
  • 2 cabe merah, iris tipis (opsional, jika suka pedas)

Bumbu, haluskan:

  • 3 siung bawang putih
  • 3 siung bawang merah
  • 2 cm kunyit
  • 1/2 sdt ketumbar
  • 1/2 sdt jintan bubuk
  • 1 butir kemiri
  • 1 sdt gula aren
  • Garam dan merica secukupnya

Cara membuat:

  1. Rebus air hingga mendidih, masukkan serimping, rebus hingga matang. Tiriskan.
  1. Panaskan minyak goreng dalam wajan. Masukkan bumbu halus, tumis hingga harum. Masukkan daun salam.
  1. Masukkan serimping. Tumis selama 3 menit di atas api sedang. Kecilkan api, diamkan selama 10 menit sambil sesekali aduk hingga bumbu dan serimping mengering dan kecoklatan.
  1. Matikan api. Sajikan.

THE Ultimate Cilok Bandung!

Oke. Eksperimen jajanan Bandung masih jalan terus. Saya ini fans berat jajanan Bandung, apalagi yang minim gizi macam gorengan, cilok, cimol, yang ditabur pake bubuk taburan yang gak jelas asalnya.

Kali ini saya baru saja menaklukkan resep CILOK Bandung, pake isian jando, alias lemak daging, yang bakal bucat (=pecah) saat digigit.

Semoga resep ini bisa menginspirasi untuk coba buat homemade cilok, yang tentu bahan-bahannya lebih bisa ditakar dan (semoga) lebih sehat dibandingkan jajanan abang-abang. (PS: anak balita bisa ikut icip juga, sekalian kenalan sama jajan favorit emak).

Langung ke resep:

Untuk +/- 50 buah cilok

Bahan-bahan:

    250 gram tepung tapioka
    250 gram tepung terigu
    2 siung bawang daun, iris tipis
    1 siung bawang putih, haluskan
    350 ml air mendidih
    50 gram lemak daging, potong kecil-kecil

Bumbu:

  • Bumbu kacang siap saji
  • Boncabe

Cara membuat:

  1. Campur tepung tapioka, tepung terigu, bawang daun, dan bawang putih. Aduk merata.
  2. Masukkan air mendidih sedikit demi sedikit sambil diaduk. Apabila adonan mulai terlihat seperti gumpalan besar, uleni dengan tangan. Tambahkan air mendidih dan uleni terus hingga adonan menjadi ulen.
  3. Ambil sejumput adonan, pipihkan, kemudian letakkan lemak daging di tengah. Lipat dan bentuk aduk menjadi bulat. Ulangi hingga adonan habis.
  4. Tuang adonan yang telah dibentuk ke dalam panci berisikan air mendidih. Masak selama 15 menit sampai cilok matang, kemudian tiriskan.
  5. Hidangkan cilok dengan bumbu kacang atau taburan boncabe, atau bumbu lainnya sesuai selera.

Edit:

Gajih cenderung kempes setelah matang, jadi pastikan potongan gajih agak besar supaya terasa mantap.

Supaya cilok terasa lebih gurih, simpan cilok di dalam kulkas setidaknya selama semalaman, supaya kaldu dari gajih meresap di dalam cilok. Untuk disajikan, kukus cilok selama 15 menit.

Trik Membuat Bubur Ayam Express

Tinggal di perantauan, khususnya di tempat perantauan dengan selera kuliner butut (=buruk) (sorry, Canadians!) plus tidak tersedianya restoran masakan Indonesia sungguh bikin galau. Harus saya akui, menjadi orang Indonesia itu artinya juga menjadi terikat dengan makanannya.

Sejak merantau saya betul-betul belajar untuk menghargai masakan mang-mang pinggir jalan, mulai dari Nasi Goreng, Soto Ayam, everything you name it lah. Jangan pernah meremehkan keberadaan mereka! Ternyata hidup tanpa jajanan mang-mang itu sungguh menyiksa.

Dan celakanya, masakan jajanan pinggir jalan itu susah bin ribet bikinnya. Saya pun harus mencoba masak masakan Indonesia demi survival di negara orang. Satifying your tastebud is to keep your sanity!

Jajanan terfavorit saya adalah Bubur Ayam. Ngebayangin bahan-bahannya sih simple ya, cuma modal beras dan segala topping-nya. Wait, toppings? Justru ini pe-ernya. Menyiapkan segala macam topping ini beban hidup banget: sangat menghabiskan waktu, sementara hanya perlu waktu sekejap untuk menghabiskan semangkuk bubur ayam :(. Rebus ayam, goreng ayam, suwir ayam, goreng cakue, potong-potong cakue, rebus telor, goreng kerupuk, dll dll stress lah bayanginnya. Belum lagi nyiapin kaldu ayam untuk bubur nya. Nyerah boss!

Jadi saya cari cara paling cepat untuk menyiapkan bubur ayam, dan ada caranya! Yaitu dengan memanfaatkan bahan siap jadi dari supermarket. Pertimbangan kesehatan, produk tidak alami? Itu nomor dua. Buat saya yang penting bisa makan bubur ayam tanpa harus tepar 😉

Bahan siap saji yang saya pakai adalah: 1) kaldu ayam cair dalam kotak (mereknya Campbell), bawang putih halus dalam botol, cakue beli Chinatown, bumbu ayam goreng sebagai kuah bubur (merek Bamboe), bahkan untuk ayam kadang saya beli ayam panggang yang sudah jadi di supermarket, kemudian disuwir-suwir.

Jadi saya mau berbagi cara bikin bubur ayam express menggunakan bahan sudah saji dari supermarket.

Waktu persiapan: 20 menit

Waktu memasak: 30 menit

Bahan bubur:

  • 2 cup beras, cuci dan bilas
  • 4 cup kaldu ayam cair dalam kotak (Campbell)
  • 6-10 cup air matang (makin banyak bubur makin encer)
  • 2 sdm minyak sayur
  • 1 sdt bawang putih halus
  • Garam

Toppings:

  • Kecap asin
  • Kecap manis
  • Kuah bubur: bumbu ayam goreng siap pakai (merek Indofood atau Bamboe), siram air mendidih, aduk rata
  • Lada putih
  • Ayam rebus suwir-suwir (bisa juga beli ayam panggang yang sudah jadi dari supermarket tinggal disuwir-suwir)
  • Cakue, potong-potong
  • Bawang daun, iris tipis
  • Telor, rebus 12 menit
  • Kerupuk
  • Sambal

Cara membuat:

  1. Panaskan minyak dalam panci besar, tumis bawang putih halus sampai harum.
  2. Masukkan beras, tumis sampai beras terasa kering.
  3. Tuang kaldu dan air matang. Aduk sampai beras tidak ada yang menempel di dasar panci. Taburkan garam secukupnya.
  4. Setelah mendidih, kecilkan api. Aduk sesekali.
  5. Setelah beras mengembang dan hancur, dan sudah terlihat seperti bubur, matikan api.

Cara menyajikan: Taruh bubur di atas mangkuk, tabur kuah bubur, kecap asin, kecap manis, dan semua toppings. Sajikan.

Masih terlihat ribet? Ini sudah cara paling cepat, dan butuh waktu sekitar 1 jam untuk memasak bubur.

Ada yang bilang masak bubur pakai nasi (daripada dari beras) lebih cepat dan mudah. Tapi saya belum coba. Saya sudah puas dengan metode yang ini.

Selamat mencoba.

ASLI Batagor Bandung, bikinnya sekejap!

Buat orang Bandung atau orang yang pernah hidup dan besar di Bandung, pasti tau banget bahwa Batagor otentik itu adalah yang diJual pinggir jalan. Batagor Kingsley dan Riri emang top markotop, tapi Batagor yang beneran ngasih pengalaman “orang Bandung” justru Batagor murmer di depan sekolah atau deket pasar, atau di depan kantor, atau di pusat orang lagi lapar dimanapun lah.

Sebagai penghuni dan besar di Bandung selama 20 tahun, saya kangen bukan main sama Batagor pinggir jalan. Dulu bisa tiap hari jajan, tiba-tiba 2 tahun gak merasakan Batagor sedih banget. Saya pun coba DIY, coba mengolah bahan utamanya, ikan tenggiri.

Ribet banget! Buang durinya ribet, ngehalusinnya juga repot, plus bikin bau amis satu dapur. Hasilnya enak sih, tapi habis dalam sekejapnya itu bikin sakit hati. Not worth my time and effort.

Sampai minggu ini, ketika lagi belanja di supermarket favorit, saya mampir ke counter produk olahan ikan, saya lihat ada “anchovy paste”. Google bentar, ini katanya sih terbuat dari anchovy alias ikan teri, biasa buat campuran berbagai makanan, (lengkapnya tentang anchovy paste bisa baca di Wikipedia). Saya pun nekat beli dengan bayangan “mungkin bisa dicampurin ke adonan tepung terus dijadiin batagor.”

Anchovy Paste yang saya dapatkan di supermarket. Anchovy Paste dibungkus dalam tube seperti pasta gigi

Malam itu juga saya langsung coba. Saya buat Batagor dan Siomay. Hasilnya? 100% Batagor Bandung!! Gak pake repot gak pake capek. Masak sekejap, menghabiskannya pun sekejap. Yang gak bisa masak juga dijamin bisa bikin ini saking gampangnya. Saya pikir saya sudah bisa jadi pedagang Batagor!

Siomay Bandung maknyuss

Jadi saya akan bagi di sini resepnya, buat siapapun orang Bandung di perantauan: Jakarta kek, Sumatera kek, Papua kek, atau di luar negeri manapun. Karena percayalah, tiada Batagor yang lebih nikmat daripada Batagor pinggir jalan Bandung, dan percayalah bahwa lidah Bandung saya gak bohong.

Resep Batagor – Siomay Bandung Ekspres

Untuk 2 porsi

Waktu persiapan: 10 menit

Waktu memasak: 10 menit

Bahan-bahan:

  • 2 sdm tepung terigu
  • 3 sdm tepung tapioka
  • 1 batang bawang daun, iris tipis
  • 1 siung bawang putih, cincang halus (atau bisa diganti dengan 1 sdt bubuk bawang putih kalau gak mau ribet)
  • 1 sdt anchovy paste
  • 50 ml air matang
  • 125 gr Firm Tofu, potong segitiga (ukuran sesuai selera)
  • 8 lembar kulit pangsit
  • Minyak untuk menggoreng
  • Bumbu kacang siap pakai
  • Kecap manis

Cara membuat:

  • Campur tepung terigu, tepung tapioka, bawang daun, dan bawang putih. Tambahkan air sambil aduk perlahan hingga adonan padat seperti pasta.
  • Masukkan anchovy paste, aduk rata.
  • Balut tahu dengan adonan, isi kulit pangsit dengan adonan kemudian goreng di minyak panas hingga kecoklatan. Angkat.
  • Sajikan dengan bumbu kacang dan kecap manis.

Homemade Ayam Shihlin

Berhubung lagi kepengen ngemil gurih tapi ada himbauan untuk tidak keluar rumah gara-gara suhu udara -30C (bisa bikin kulit beku dan bahaya), saya tetiba ngebayangin enaknya ngemil Ayam Shihlin. Terakhir makan Ayam Shihlin mungkin 2 tahun yang lalu di Jakarta (di sini tidak ada dan mana ada makanan enak).

Sebetulnya sudah lama kepingin bikin. Bahan-bahan sudah ada, tapi selalu ada alasan buat males. Karena ini kepepet, saya pun niatkan untuk bikin, dan berhasil!

Thanks to resepnya Yudha Bustara, it tastes so good my family loves it! Saya akan share di sini resepnya (saya modifikasi sedikit supaya balita gak doyan pedes bisa ikutan makan).

Bahan-bahan:

  • 500 gr ayam dada
  • 6 sdm kecap asin Jepang
  • 1 sdt gula
  • 1 sdt paprika bubuk
  • 1 sdm cuka apel
  • 1/2 sdt Chinese 5 spices
  • Tepung terigu
  • 2 buah telur kocok lepas
  • Tepung Tapioka
  • Minyak untuk menggoreng

Bahan bumbu tabur:

  • 1 sdt paprika bubuk
  • 1 sdt Chinese 5 spices
  • 1 sdt gula
  • 1/2 sdt garam

Cara membuat:

  1. Potong dada ayam melintang (ditipiskan).
  1. Campur kecap asin Jepang, gula, paprika bubuk, cuka apel, Chinese 5 spices. Aduk rata.
  1. Lumuri ayam dada dengan campuran di atas selama 10-15 menit.
  1. Panaskan minyak goreng di atas wajan.
  1. Balut ayam dengan tepung terigu, kemudian celupkan ke telur kocok, lalu balut dengan tepung tapioka. Goreng hingga lapisan tepung kering dan renyah. Angkat dan tiriskan.
  1. Campur semua bahan bumbu tabur. Aduk rata.

Cara menyajikan:

Potong-potong ayam, susun di piring saji, taburkan bumbu tabur. Hidangkan.

Catatan:

  1. Bubuk tabur kentang juga bisa dipakai sebagai bumbu tabur ayam. Saya pakai bumbu rasa keju dan rasanya mantap!
  2. Saya tidak tipiskan ayamnya sebagaimana resep aslinya, supaya ayamnya lebih terasa dan bisa dijadikan lauk nasi 😁