Review: Mustika Ratu Hair Tonic Penyubur Rambut

Mustika Ratu Hair Tonic Penyubur Rambut ini berfungsi layaknya tonik rambut pada umumnya.

Tonik rambut ini menjanjikan menyuburkan rambut agar tidak mudah rontok dan mengurangi gatal-gatal dan ketombe di rambut. Bahan utamanya adalah ekstrak kina dan urang aring yang memang merupakan bahan yang biasa dipakai untuk tonik rambut.

Bisa dibilang produk ini tidak terlalu “spesial” dibandingkan dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem Ceman (baca review di sini). Namun demikian, tonik rambut ini saat digunakan dalam rangkaian perawatan rambut memberikan hasil yang diharapkan.
Manfaat utama yang saya perhatikan adalah tonik rambut ini memang sangat membantu mengurangi gatal-gatal di kulit kepala (Saya tidak punya masalah ketombe jadi saya tidak tahu apakah produk ini bermanfaat mengurangi ketombe). Di samping itu, saya juga perhatikan rambut saya jadi lebih cepat tumbuh sejak menggunakan tonik rambut ini. Rangkaian pemakaian minyak cem ceman juga membantu kengurangi rambut rontok.

Seperti halnya Mustika Ratu Hair Oil Cem Ceman, packaging produk ini sangat tidak ergonomis. Packaging tidak membantu untuk dapat mengaplikasikan produk dengan mudah. Saya coba tuang di telapak tangan, dan ketika saya coba gosokkan ke kulit kepala, pasti ada saja yang tumpah. Saya juga pernah coba tuang langsung dari botolnya ke kulit kepala, namun produk yang keluar terlalu banyak dan tidak bisa menyebar dengan baik di kulit kepala.

Untuk mengatasinya, saya tuangkan produk ke botol pipet (saya pakai botol bekas The Ordinary) dan aplikasikan ke rambut dengan pipet ke kulit kepala. Ini dapat menjadi metode mudah untuk aplikasikan tonik rambut, karena dengan pipet saya dapat kendalikan jumlah produk yang diaplikasikan sehingga tidak merembes dan tumpah kemana-mana.

Produk ini paling optimal diaplikasikan setiap habis keramas.

Sama halnya dengan minyak cem ceman, produk ini sudah ada sejak lama dan tersedia di mana-mana, baik di supermarket, atau di toko online mustika ratu dan hampir tidak pernah out of stock. Kalau kamu punya masalah rambut yang sama dengan saya, tidak ada salahnya untuk coba.

Review: Mustika Ratu Hair Oil Cem Ceman

Bagi yang belum pernah mencoba produk rambut ini, mungkin sekarang saatnya untuk mencoba.

Minyak rambut hair oil cem ceman ini adalah produk yang menjanjikan dapat menjaga kilau asli warna rambut dan merawat kekuatan akar rambut agar tidak rontok.

Saya punya masalah rambut mudah rontok, akar berminyak namun ujung rambut cenderung mudah kering dan kusam, jadi produk ini menjanjikan dapat mengatasi sebagian besar masalah rambut saya.

Cara pakai produk ini adalah digosokkan pada kulit kepala dan rambut, setidaknya 1 jam sebelum keramas atau sebelum tidur dan keramas di pagi hari. Setelah saya rutin 2-3 kali dalam seminggu selama 2 minggu berturut-turut, hasilnya mulai terlihat. Rambut rontok saya berkurang drastis dan rambut jadi lebih mudah diatur.

Bahan utama minyak cem ceman, yaitu minyak kelapa, memang diyakini dapat merawat rambut dan mengatasi kerontokan. Di Indonesia, mungkin ini bukan hal baru, karena minyak kepala tersedia di mana-mana dan sudah dikenal sejak lama. Namun, you know what, minyak kelapa ini baru saja jadi hype di dunia barat beberapa tahun terakhir! Ternyata untuk urusan perawatan rambut, kita sudah lebih maju loh hehehe…

Memang dari sisi tekstur produk ini punya banyak kekurangan. Saat dulu pertama kali memakai minyak cem ceman ini, rasa-rasanya kok justru bikin akar rambut makin berminyak, karena tekstur produk ini memang sangat berminyak dan lengket. Namun setelah dibersihkan dengan keramas, kulit kepala saya terasa lebih bersih dan rambut terasa lebih ringan.

Karena teksturnya tersebut, saya lebih suka pakai produk ini satu jam sebelum keramas daripada dibawa semalaman tidur karena akan meninggalkan bekas di bantal.

Selain itu, packaging nya juga tidak ergonomis, setelah dituang ada saja yang akan menetes di sisi bukaannya. Jadi harus ekstra hati-hati dan bikin agak repot tiap pemakaian. Tapi tidak ada ruang untuk complain, 1 botol dengan isi 175 ml seharga Rp 20 ++ ribuan, dengan pemakaian rutin seminggu 2-3 kali pun produk ini awet sampai 6 bulan! Soal harga dan kualitas, produk ini tidak ada yang bisa mengalahkan.

On the plus side, saya juga pakai produk ini untuk melindungi rambut dari air kaporit kolam renang yang bisa merusak rambut. Caranya, sebelum berenang saya gosokkan seperti biasa di kulit kepala dan rambut, kemudian pakai swimming cap. Tekstur minyaknya bisa melindungi dari kontak langsung rambut dengan air kaporit. Namun tentunya tetap harus pakai swimming cap juga utk perlindungan ekstra.

Produk ini sudah ada sejak lama dan tersedia di mana-mana, baik di supermarket, atau di toko online mustika ratu dan hampir tidak pernah out of stock. Kalau kamu punya masalah rambut yang sama dengan saya, tidak ada salahnya untuk coba, kalau tidak cocok juga tidak perlu menyesal karena ini harganya cuma 3% masker rambut Kerastase 😁

Sebagai catatan, minyak rambut cem ceman ini jadi salah satu rangakaian perawatan rambut dengan Mustika Ratu Hair Tonic Penyubur Rambut, yang akan saya review juga dalam artikel terpisah.

Proper review Indonesian beauty brands, please

Blog ini akan saya pakai untuk merekaman perjalanan saya dalam menggunakan merek kecantikan Indonesia.

Buat para cewek, udah gak usah ditanya lagi, perjalanan mencari produk kecantikan terbaik gak pernah berhenti. Yes, we’re so obsessed with beauty products!

Saya sendiri penggila produk kecantikan, sejak kecil. Makeup, skincare, bodycare, haircare… Pada awalnya, semua itu dilakukan demi terlihat cantik. Namun ternyata, nobody cares. Karena kebanyakan cewek sama kayak saya, pengen “dilihat” cantik. It’s myself, not others, gak kepikiran untuk “melihat.” Jadi sekarang saya sadar, obsesi produk kecantikan adalah demi diri sendiri merasa cantik. Tidak perlu “terlihat” yang merupakan afirmasi dari eksternal.

Saya adalah pengguna dan penggemar produk kecantikan Indonesia sejak lama, dan ingin lebih banyak menggunakan produk lokal. Saya percaya bahwa mendukung produk lokal adalah langkah awal untuk menjadi bangsa yang maju.

Banyak produk Indonesia yang sudah ada dan dikenal dari dulu, seperti Mustika Ratu, yang review produknya sudah seperti dongeng folklore: “sudah digunakan turun-temurun dari zaman nenek masih muda, pokoknya bagus tak diragukan lagi.”

Nyatanya produk kecantikan di Indonesia terus berkembang dan banyak yang baru. Dan sebagai generasi kritis, review ala folklore sudah tidak lagi relevan dan memuaskan. Kita butuh proper review: mengapa produk ini bagus, bagaimana cara kerjanya, apa gunanya.

Sebagai penggila produk kecantikan yang ingin menambah beauty haul merek lokal, jujur saya kesulitan menemukan that proper review. Apalagi di era influencer dan paid promotion sekarang, review adalah iklan, iklan adalah review. Hal ini menyulitkan saya untuk memutuskan produk yang mau saya pilih.

Sementara itu, untuk produk asing, review-nya bejibun. Saking bejibunnya, saya hilang fokus dalam memilih produk lokal karena informasi produk asing lebih lengkap, sehingga saya jadi lebih diyakinkan untuk mengeluarkan uang untuk produk asing.

Atas concern ini, saya mau berkomutmen menggunakan platform blog saya untuk memulai catatan review produk merek Indonesia secara proper. Mungkin bukan “proper” dalam konteks yang scientific, apalah saya ini anak ilmu sosial tanggung. Namun paling tidak saya ingin mengupas produk dari merek Indonesia melalui pengalaman saya menggunakannya dengan mencoba menjawab 5W + 1H. Harapannya, catatan saya dapat jadi pool of information yang bermanfaat untuk kamu dalam memutuskan untuk membeli produk Indonesia.

Kenapa harus produk buatan Indonesia?

Ada tiga alasan mendasar mengapa produk buatan Indonesia patut menjadi pilihan:

Pertama, murah. Murah karena tidak ada biaya impor. Kalaupun menggunakan bahan impor, dibuatnya di Indonesia. Murah bukan berarti gak berkualitas. Fyi guys, banyak produk “murah” buatan luar negeri dijual di Indonesia dengan harga selangit. Ngapain dibeli?

Kedua, it does the job dan cocok untuk cuaca tropis. Terdengar seperti tagline produk jadul? Trust me, it’s true. Saya sudah mengalami tinggal di cuaca empat musim. Banyak produk impor dari negara empat musim malah jadi overkill kalau dipakai di cuaca tropis. Ngapain bayar mahal untuk manfaat yang gak dibutuhkan?

Ketiga, mendukung produk lokal adalah investasi kecil membangun kemajuan bangsa kita. Di negara Amerika Utara yang merupakan produsen merek-merek raksasa, gerakan komunitas untuk mendukung produk lokal dengan skala bisnis terbatas sangat kuat, karena dari produk lokal lah lahir inovasi yang tidak dibayangkan sebelumnya.

Saya akan rutin posting berbagai review produk kecantikan Indonesia. Stay tune and I hope you enjoy it! 😊

About DNA Test: What Am I?

I’d been eyeing on the commercial DNA test since I moved to North America, but was hesitant about the accuracy of such test. Not until recently my boss took the test and showed me how “fun” the results were. So I decided to grab the (discounted) kit and sent my sample to the lab. I chose 23andme as one of the commercial service provider here in North America.
So why would I splash CAD160 only to reveal my ethnicity compositions (the kit comes with traits, and health analysis, too). I’ve been asked by so many people my whole life, why I physically look different than common Indonesians, particularly than the rest of my family members. Very light (to fair) skin, brunette, hazel eyes. My most effective, end-of-discussion answer, would be “… because I have European ancestry…”. My parents also use the same answer.
But the truth is, no one… no one ever, can actually verify it. And deep down inside, I am never sure about having such ancestry. It just doesn’t make sense, because I am the only one in the family with such features (few cousins share common features, though, which is so random).
I also got so many questions about why I am always underweight, and my answer is “It’s genetics” only because my two brothers are also underweight. But we are not sure.
I took the test, to find out the truth. Of course I didn’t do it without research. I set my expectation by doing lots of reading on the service. The conclusion? It’s a “recreational science.” It’s not necessarily proven and their level of accuracy relies on their data set. it’s about percentile: how you are compared to the set of data they own. Meaning, the more data set of people who share the same genetics with me, the more “likely” the result corresponds to reality.
I finally received my result just few days ago. It displays so many interesting findings and details, from ancestry percentage, genetic-based health factors, and traits. I won’t elaborate everything (you should try it, it’s amusing!), but here’s two important highlights which (finally!) serve as the answer of some of the most pressing questions about my genetics:
  1. I am definitely Asian. No European. But, the result says that people who share similar genetics with me will have everything the opposite of my physical features. So why do I have all those features? I have no idea. Some irregular variations maybe? (Disappointing explanation, duh?)
  2. I tend to weight less than average. This explains why I am underweight my whole life. Weight has genetics factor guyss!
But it’s a “recreational science” after all. Those results are no way near accuracy nor reality. Why? The provider admits their analysis are based on estimations, and they particularly don’t have enough data set on people of my ethnicity. They even provide results on traits based on assumption from genetics of different ethnicity, which is not necessarily relevant.
Do the results serve as facts? I would say it gives some senses about my ethnicity, traits, and health tendency. It’s scientific, but it’s just for fun. At least for me, now I have better ammunition in dealing with questions about my ethnicity and weight.
But I think the test is worth taking. It’s a fun experience to find something new about yourself and something you are not aware of before. Lots of revelations, although don’t take it seriously.

Jadi Perempuan Itu…

Mumpung masih dalam suasana Hari Perempuan, sebagai perempuan saya mau ngoceh tentang perempuan ah.

Jadi…
Jadi perempuan itu…
Perempuan itu cantik. Cantik itu datang dari dalam diri. Attitude. Personality. Pembawaan harus baik supaya terlihat cantik. Inner beauty bahasa kerennya. Tapi jangan ngandalin pembawaan aja. Penampilan juga penting. Apalagi kalau mau menarik perhatian laki-laki. Laki-laki itu visual, fisik. Jadi harus merawat diri ya. Rambut harus diurus, jangan sampai kusam. Rawat muka, pake makeup kalau perlu, tapi jangan menor ya, kesannya jadi terlalu cari perhatian, yang biasa aja gitu, effortless beauty lah. Perempuan zaman sekarang harus gesit. Jadi berpakaian yang nyaman aja. Tapi perempuan harus anggun, perempuan bagusnya pake rok. Rok panjang gak praktis, eh tapi jangan kependekan juga ya, nanti dikira mau  merayu laki-laki, yang biasa-biasa aja. Pakai sepatu yang nyaman. Perempuan menarik kalau pake high heels, simbol perempuan kuat, tangguh. Tapi jangan ketinggian ya, nanti susah jalan, gak gesit kayak perempuan zaman sekarang.
Single? Punya pekerjaan? Bagus! Raih prestasi setinggi-tingginya ya, kamu kan gak ada beban ngurus suami, apalagi anak. Kesepian? Makanya cepetan cari suami,  sebelum jadi perawan tua. Nanti kalau kamu keburu sukses, laki-laki gak ada yang mau sama kamu. Takut. 
Tinggal di rumah jadi ibu rumah tangga? Bagus! IRT adalah profesi paling mulia bagi seorang perempuan. Jadi IRT itu harus pinter, berpendidikan, supaya bisa menciptakan generasi yang pinter juga. Eh tapi perempuan tuh harus punya kemandirian ekonomi loh, jangan cuman bergantung pada suami. Kok punya ART? Kamu kan gak ngapa-ngapain di rumah, cuman ngurus anak dan bebersih rumah ajah. Kesepian? Mana mungkin. Kan ada anak dan suami yang tiap hari kamu urus di rumah.
Sudah berkeluarga? Bekerja? Bagus! Kamu perempuan dengan aspirasi tinggi. Kamu bisa ngurus anak, ngurus suami, ngurus rumah, ngurus diri, dan punya duit sendiri. Kok banyak banget yang diurus? Ya gapapa lah. Perempuan masa kini harus kuat, tangguh, bisa multitasking. Capek? Ya siapa suruh kerja, ngapain sih punya aspirasi tinggi. Cari duit tuh urusan suami. Kesepian? Plis jangan manja. Kamu punya keluarga, punya banyak kolega, punya uang sendiri.
Single mother? Bekerja? Bagus! Kamu bertanggung jawab atas penghidupan kamu dan anak kamu. Kamu mandiri, tidak diatur suami, bebas berinteraksi. Tapi pasti kesepian ya? Cepetan cari suami, kamu pasti suka laki-laki mapan dan matang kan? Jangan coba-coba merebut suami orang supaya kamu bisa lepas tanggung jawab menghidupi keluarga ya.
Jadi…

Jadi perempuan itu…

Sekian.